Sederet Fakta Baru Pembunuhan Terhadap Guru Ngaji Bunda Maya – Warga Desa Shitata, Desa Cilong, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor dikejutkan dengan ditemukannya jenazah wanita di sebuah sumur pada Selasa (3/11). Identitas jenazah adalah Athiqotul Mahya (alias Maya Maya) (28 tahun).
Sederet Fakta Baru Pembunuhan Terhadap Guru Ngaji Bunda Maya
irregulartimes – Ibu Maya adalah guru ngaji terdekat. Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil mengatakan, jenazah Maya ditemukan mengambang di sumur yang terbuka. Vermeer mengatakan di tempat kejadian pada Selasa (3/11): “Korban ditemukan tewas di sebuah sumur di belakang rumah.”
Usai menyelesaikan otopsi pada Selasa (3/11) malam, jenazah ibu suku Maya dimakamkan di kampung halamannya di Purworejo, Jawa Tengah. Tak lama kemudian, polisi menangkap pelaku pembunuhan ibu Maya.
Dikutip dari Kumparan, beberapa Fakta Baru Pembunuhan Terhadap Guru Ngaji Bunda Maya:
1. Tetangga Sebut Ada Suara Wanita Teriak Sebelum Guru Ngaji Bunda Maya Hilang
Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil menuturkan, sejak Minggu (1/11), sebelumnya sang suami sudah menghilang dari ibu Maya. Tiga hari kemudian, Selasa (3/11) pagi pukul 07.00 UTC, jenazah ibu Maya ditemukan terapung di sebuah sumur di belakang rumahnya.
Salah satu tetangganya, Edi, mengaku pernah melihat seorang ibu Maya kembali dari salat di dekatnya saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW sebelum menghilang atau sekitar pukul 21.30 WIB pada Minggu (1/11) kamar.
Saat itu, diketahui bahwa ibu suku Maya menghadiri Maulid Nabi bersama dua anaknya yang berusia 5 tahun dan 5 bulan serta suaminya.
Saat itu, ibu Maya pulang sendirian. Suaminya masih shalat karena dia adalah komisaris untuk maulid Nabi. Beberapa menit kemudian, Edi mengaku mendengar teriakan dari rumah ibu Maya.
“Aku mendengar jeritan dua kali. Aku punya waktu untuk pergi ke dapur. Di depan, suara itu datang dari sini (rumah ibu Maya). Tapi setelah itu, aku tidak mendengar apa-apa. Suaranya seperti Suara seorang wanita. Suara, ” dia berkata.
Edi tidak menemukan informasi lebih lanjut tentang sumber suara tersebut. Menurutnya, suara itu seperti ditakuti oleh sesuatu.
Baca juga : Bunuh Pria yang Akan Memperkosanya, Remaja NTT Jadi Tersangka
2. Polisi Duga Bunda Maya Korban Pembunuhan
Polisi menduga seorang guru pengajian bernama Athiqotul Mahya alias Bunda Maya (28 tahun) ditemukan tewas di sebuah sumur di belakang sebuah rumah di Desa Citatah, Desa Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Tanda kecurigaan tersebut karena dari hasil otopsi sementara, ditemukan luka robek dan benda tumpul mengenai bagian tubuh korban. Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil tidak menyebutkan di mana lukanya robek dan luka dengan benda tumpul.
“Pembacaan TKP Guru saat otopsi pasien pertama di rumah sakit, ini memang tubuh korban robek dan terkena alat tumpul,” kata Kadek Vemil, Rabu (4/11).
Namun, Gardeck mengatakan, hasil pemeriksaan masih harus menunggu hasil resmi otopsi rumah sakit.
3. Pembunuhan Bunda Maya Sudah Direncanakan Sejak Pertengahan Oktober
Misteri kematian seorang guru bernama Athiqotul Mahya alias Bunda Maya akhirnya mengemuka.Dia ditemukan terapung di sebuah sumur di belakang sebuah rumah di Desa Citatah, Desa Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Pelakunya adalah bernama Kuntaryo, suami dari asisten korban, Siti. Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil menjelaskan, Kuntaryo membunuh ibu Maya karena terluka. Kuntaryo marah karena sering dituduh Maya berhutang 1 juta rupiah.
Vermeer mengatakan bahwa pembunuhan ibu Maya adalah pembunuhan terencana. Pasalnya, Kuntaryo berencana memulai pembunuhan pada pertengahan Oktober 2020. Vemil mengatakan di ruang kerjanya, Rabu (4/11): “Sejak pertengahan Oktober, pembunuhan sudah direncakan oleh pelaku.”
4. Pelaku Pembunuhan Merasa Sakit Hati Sering Ditagih Utang Rp 1 Juta
Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil menjelaskan motif Kuntaryo membunuh ibu suku Maya adalah karena terluka. Vermeer menuturkan, ibu Maya sering mengejar utang Kuntario sebesar Rp1 juta. Belum ada penjelasan sejak kapan dan untuk tujuan apa Kuntaryo menggunakan utang tersebut.
Vermeer mengatakan pada Rabu (4/11): “Tersangka sangat dekat dengan korban, jadi dia meminjam uang senilai satu juta. Rumah korban hanya berjarak 100 meter dari rumah pelaku.”
Vermeer menuturkan, pembunuhan itu terjadi pada hari Minggu (1/11). Kuntaryo masuk melewati jendela rumah korban. Kemudian Kuntaryo mencengkeram mulut ibu Maya hingga terjatuh.
Ia mengatakan: “Pelaku kemudian menendang kepala dan leher korban hingga gigi depan korban patah. Setelah korban meninggal dunia, pelaku memasukkan korban ke dalam sumur.”
5. Pembunuh Guru Ngaji Bunda Maya Terancam 20 Tahun Penjara
Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil mengatakan, dalam kasus ini, Kuntaryo dijerat dengan pasal ganda. Menurut pasal 338, pasal 340 menuntut para pelaku.
Vermeer mengatakan pada Rabu (4/11): “Pembunuhan yang direncanakan, 20 tahun penjara (penjara).”
Berikut adalah suara Pasal 338:
“Siapa pun yang dengan sengaja mengambil nyawa orang lain akan dihukum hingga lima belas tahun penjara karena pembunuhan.”
Berikut adalah Pasal 340:
“Siapapun yang dengan sengaja dan sengaja mengambil nyawa orang lain akan dihukum karena pembunuhan (konspirasi), hukuman mati atau penjara seumur hidup atau dalam jangka waktu tertentu (hingga dua puluh tahun).”
6. Ditemukan Sang Suami
Sekitar pukul 09.00 WIB, jenazah Atiqotul Mahya (28) ditemukan tewas di sebuah sumur di belakang rumahnya.
Tetangga korban, Edi Miswara, pada Selasa, 3 November 2020 mengatakan: “Ini ditemukan suaminya saat hendak memeriksa pipa. Karena air yang disedot dari sumur tidak mengalir ke tornado.”
Saat membuka penutup sumur, suaminya terkejut melihat sesosok tubuh mengapung di dalam sumur.
Ia semakin kaget saat mengetahui bahwa ciri-ciri baju yang dikenakannya adalah milik sosok istri tercintanya yang sudah dua hari hilang.
Eddie berkata: “Kemudian tim SAR gabungan mengeluarkan tubuh korban dari sumur.”
Untuk melakukan penyidikan polisi, jenazah korban langsung dibawa ke RS Polri Karamajati Jakarta untuk diotopsi.
7. Sempat Mengikuti Kegiatan Maulid Nabi
Sebelum dilaporkan hilang, Eddie mengaku pada Minggu malam mengaku sempat melihat korban pulang usai digelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di ruang sholat tak jauh dari rumahnya.
Sementara suaminya adalah pengurus aktif, jadi dia masih di lokasi. Dia berkata: “Saya melihat seorang ibu menggendong seorang anak kecil ke rumah untuk membuka pintu. Anak lain sedang berjalan.”
Sekitar satu jam kemudian, dia mendengar seorang wanita berteriak dari belakang rumah Edi dua kali. Ia berlari ke dapur sebentar agar bisa mendengar suara rumah korban dengan lebih jelas.
Dia berkata: “Di dapur, suara korban hilang. Karena suaranya ada di belakang rumah saya.”
Saat itu, Edi mengaku tidak menyangka akan terjadi apa-apa pada tetangganya. Ini karena dia tidak melihat ada orang asing yang masuk ke rumah korban.
Baca juga : Di Balik Pembunuhan Malcolm X NYPD-FBI Ungkap Sebuah Surat
8. Jenazah Dimakamkan di Kampung Halaman
Jenazah Mahya tiba di aula ritual di Desa Citatah Dalam, Desa Ciriung, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor sekitar pukul 18.00 pada Selasa.
Rencananya, dia akan dikuburkan hari ini (Rabu, 11 April 2020) di kampung halamannya di Purworejo, Jawa Tengah.
Sebelumnya, jenazah kedua ibu tersebut dibawa ke RS Polri Karamajati Jakarta untuk diotopsi untuk diperiksa.